GoodNewsSurabaya.ID – Cita-cita menjadi sekolah yang mampu memproduksi pupuk cair organic dalam jumlah besar segera direalisasikan SDN Sidotopo Wetan 1/255 Surabaya dengan pembiayaan mandiri secara bertahap.
“Alhadulillah, bulan Mei 2021 kami mampu membeli mesin cacah sampah sebanyak 2 buah memakai anggaran BOS catur wulan (cawu) 1. Selanjutnya BOS cawu 2 kami anggarkan untuk pembelian 20 tong komposter,” terang kepala sekolah.
ISMAIL, S.PD., kepala SDN Sidotopo Wetan 1/255, menegaskan keinginan produksi pupuk cair bukan semata-mata karena faktor ekonomis, tapi bagian dari kepedulian dalam menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan sekitar sekolahnya yang berlebel Adiwiyata atau sekolah berwawasan lingkungan.
“Kami produksi pupuk cair bukan untuk profit, tapi bagian dari tangung jawab moril karena tahun ini kami berhasil menyabet juara 2 sekolah Adiwiyata tingkat kota Surabaya. Keberhasilan ini harus bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar,” tegas Ismail.

Rencananya, 2 mesin itu dioperasikan seminggu sekali untuk mencacah sampah sayur dari grebek sampah pasar yang dilakukan setiap hari Jum’at. Selanjutnya serpian sampah sayur akan diendapkan beberapa hari ke dalam 23 tong komposter yang telah dimodifikasi khusus untuk menghasilkan tetesan pupuk cair.
“Kami beli 2 mesin cacah sampah untuk mengantisipasi jika ada mesin ngadat, produksi tetap jalan meski dengan satu mesin. Adanya mesin ini insya’allah mampu menghasilkan pupuk cair lebih banyak dan lebih cepat produksinya karena sampahnya lebih cepat membusuk dalam bentuk serpian kecil,” aku Ismail.
Pasca keberhasilan SDN Sidotopo Wetan 1/255 juara ke-2 Sekolah Adiwiyata kota Surabaya, hal ini spontan mendapat apresiasi dari wali murid yang turut mendukung prestasi ini dengan memberikan donasi 360 bibit tanaman beberapa jenis sayur, buah dan toga yang siap untuk menjadikan lingkungan sekolah ini menjadi makin hijau dan asri.

“Tepat dalam memperingati hari Bumi, 22 April 2021, beberapa perwakilan komite sekolah memberikan 360 bibit tanaman beraneka jenis. Pemberian itu adalah amanah sehingga kami harus merawat dan menumbuhkan bibit-bibit itu jangan sampai layu dan mati,” kata Ismail.
Kini. Selain banyak tanaman, di lingkungan SDN Sidotopo Wetan 1/255 Surabaya juga terdapat banyak sangkar burung dengan beberapa jenis burung kicau di dalamnya. Hijau, asri dan alunan kicauan burung bersahutan saat berada di sekolah ini seakan membawa kita layaknya berada di desa atau di alam terbuka.
Menurut Ismail, sebagai sekolah berwawasan lingkungan bukan terbatas ada tanaman, tapi juga ada habitat di dalamnya, semisal burung. Di sekolahnya sengaja didesain khusus dimana setiap ruas teras lantai satu harus ada 3 tanaman gantung dan 2 sangkar burung berisi beberapa jenis burung kicau.

“Lingkungan yang asri dan banyak kicauan burung membuat banyak burung liar berdatangan. Istilahnya kami dapat burung bandangan, antara lain; 4 perkutut, 2 trucuk, 1 puter, 1 cicak sisik. Burung bandangan itu kami pelihara juga hingga datang lagi burung lainnya,” pungkas Ismail.
Rencananya akan dibuatkan aviary atau kandang burung berukuran besar. Tahun ajaran baru Juli 2021 seluruh warga sekolah SDN Sidotopo Wetan 1/255 Surabaya bisa menikmati suasana baru dengan gerbang sekolah baru di sisi timur yang akan dilengkapi kadang besar (aviary) berisi aneka burung kicau yang memiliki jenis makanan serupa.(*)
Saksikan video berita
IG : smpmuh13sby
Youtube: Official SPEMGALAS
WEB: smpmuh13sby.sch.id