GoodNewsSurabaya.ID – Pandemic covid-19 ternyata ada dampak positifnya lho. Salah satunya yakni makin maraknya bisnis kuliner yang dijual secara online dengan terus bermunculan kreasi menu makanan unik pengundang selera, semisal nasi unggu.
Nasi unggu biasanya dibuat dengan pewarna alami seperti ubi unggu. Terbaru nasi unggu bisa pakai pewarna dari bunga telang, yang membuat nasi lebih harum dan memiliki sensasi rasa yang nikmat.
“Bunga Telang (Clitoria Ternatea) merupakan tumbuhan rambat yang biasa ditemukan di pekarangan, pematang sawah atau tepi hutan. Kini tanaman telang makin sulit ditemukan dan langka,” ungkap Susantini guru sekaligus tim pengerak lingkungan SDN Pacarkeling V/186 Surabaya.
Lanjut Susanti, sekolahnya berinisiatif ingin membudidayakan tumbuhan telang diawali dengan menyiapkan lahan khusus, menyediakan pot/polibag dan sarana lainnya digarap serius oleh sekolah ini sejak awal tahun 2021.
“Selain kaya kasiat, bunga telang bisa untuk puding, teh hingga cairan penyegar wajah (face mist). Kami ingin menjadikan bunga telang sebagai ikon sekolah, sekaligus menjadi modal untuk maju sebagai sekolah Adiwiyata tingkat propensi tahun 2021,” terang Susantini selaku ketua tim Adiwiyata SDN Pacarkeling V/186 Surabaya.
Gagasan ini mendapat dukungan penuh dari kepala sekolah, Wahyu Subagyo, S.Pd., yang ingin menjadikan pengembangan lingkungan sebagai program prioritas pertama jabatan yang diembannya sejak Juli 2020.

“Awal masuk di sini saya bertekat ingin menjadikan kelemahan jadi keunggulan. Saat itu sekolah ini terkategori BENDERA HITAM, yakni sekolah yang kurang menjaga kebersihan dan keindahan, maka dari titik inilah yang saya perbaiki,” tegas Wahyu selaku kepala sekolah yang beralamat di jalan Pacarkeling no. 7 Surabaya.
Gayung bersambut SDN Pacarkeling V/186 Surabaya pun terus berbenah perbaiki lingkungan sekolah didahului menyusun program dan kelompok kerja, yang melibatkan seluruh warga sekolah. Setidaknya ada 4 program kerja utama; bank sampah, pengolahan kompos, peduli tanaman dan peternakan.
Sekolah ini menyediakan tempat penampungan sampah yang siap merima donasi sampah non-organik dan minyak bekas (jelanta) dari wali murid. Di sini juga tersedia Tong Pengolahan Kompos dari sampah dedaunan di area sekolah. Khusus program peduli tanaman sekolah ini membuat taman-taman menyebar hampir ke segala sudut sekolah.
“Kami giat menghijaukan sekolah ini dengan beragam tamanan yang bermanfaat dan bernilai ekonomis, seperti telang, cincau, markisa, pisang, toga dll, yang kami tanam di tanah, pot, polibag hingga pagar pun kami manfaatkan untuk tumbuhan merambat,” terang Nikmatus Solikhah penanggung jawab humas tim Adiwiyata SDN Pacarkeling V Surabaya.
Satu lagi program lingkungan yang cukup menarik di sekolah ini yakni ada peternakan, meski dalam skala micro dan masih trial and error.

Muhammad Amrozi, penanggung jawab program peternakan SDN Pacarkeling V, mengaku terus mengevalusi hewan ternak yang dibudidayakan di sekolahnya terdiri atas; lele, nila, ayam hias hingga ternak ayam petelur.
“Program ternak kami yang cukup progress yakni budidaya ikan nila emas yang memanfaatkan limbah air wudhu. Sedangkan yang sulit pada ternak ayam petelur, dari awalnya 18 ekor kini tinggal 3 ekor,” aku Amrozi.

Kembali pada tanaman telang yang menjadi ikon SDN Pacarkeling V/186 Surabaya. Pihak sekolah terus gencar membudidayakan tanaman ini dengan menyebarkan bijinya untuk bisa ditaman sebanyak-banyaknya, baik di lingkungan sekolah atau di rumah seluruh warga sekolah dengan total murid sebanyak 1.649 siswa.
“Pertumbuhan tanaman Telang hanya butuh 3 bulan untuk bisa dipanen Istimewanya lagi bunga telang bisa dipanen tiap hari. Cari bunga dan biji telang silakan datang ke sekolah kami,” pungkas Susantini.(*)
IG : smpmuh13sby
Youtube: Official SPEMGALAS
WEB: smpmuh13sby.sch.id