GoodNewsSurabaya.ID – Khofifah Indar Parawangsa, gubenur Jawa Timur, merupakan alumni SMP Khadijah Surabaya (1978-1981). Kesuksesan Khofifah coba dijadikan spirit dan inspirasi oleh ketua Yayasan Pendidikan Khadijah, Drs. H. Abdullah Sani, M.Pd., dalam sambutannya melepas kelulusan siswa kelas IX SMP Khadijah 1 Surabaya secara daring pada Sabtu siang (27/6/2020) di ruang Auditorium SMP Khadijah, jalan raya Ahmad Yani 2-4 Wonokromo Surabaya.
“Ibu Khofifah seorang gubenur, mantan menteri dan anggota DPR, beliau pernah sekolah dan dididik di SMP Khadijah, juga pernah menjadi OSIS di sini, sama seperti kalian. Maka tidak mustahil lulusan SMP Khadijah bisa muncul generasi-generasi penganti Khofifah,” harap Abdullah Sani penuh optimis.
Untuk mencetak generasi unggul, lanjut Abdullah Sani, di SMP Khadijah 1 Wonokromo Surabaya berusaha memperkuat pondasi atau basic pendidikan dengan pembentukan karakter siswa melalui; kedisiplinan, tanggung jawab, kemandirian, pendidikan keislaman dan budaya ahli Sunnah wal jamaah.
“Basic pendidikan selanjutnya yakni mengenalkan keilmuan teknis atau tehnologi. Jangan sampai anak-anak kita Buta Teknologi, seperti memperkenalkan penggunaan teknologi virtual melalui smartphone atau laptop,” pesan Abdullah Sani, menyikapi maraknya kegiatan belajar mengajar secara daring atau online akibat pandemi Covid-19.
Menurut kepala Sekolah SMP Khadijah 1 Wonokromo Surabaya, Rif’ Ah Nuroniya, di tengah pandemi COVID-19 ini, apresiasi dan pelepasan siswa purna didik tetap dihelat tentunya dengan protokol kesehatan ketat. Dari total 152 purna didik, hanya 10 siswa terbaik yang dihadirkan dalam prosesi pelepasan.
“Para siswa yang ikut pelepasan dilengkapi dengan pelindung seperti masker dan sarung tangan. Selama mengikuti prosesi wisuda, baik siswa maupun perwakilan orangtua nampak duduk dengan berjarak. Tidak ada jabat tangan. Sedangkan untuk anak-anak yang lain, mengikuti prosesi pelepasan dalam jaringan (daring) via zoom,” kata dia.
Di sisi lain, Kayla Aghniya Az-Zahra, satu siswa berprestasi yang mewakili prosesi wisuda mengungkapkan, meski dalam pembatasan dan terpisah oleh jarak, namun prosesi pelepasan ini tidak mengurangi ruh dan sakralnya wisuda. Menurut dia, justru wisuda dalam pendemi ini memberikan kenangan tersendiri baginya dan semua teman seangkatannya Lulusan 2020.
“Walau kami lulus pada masa pandemi, lulusan ini justru akan menjadi kenangan yang sangat berharga,” kata dia.
Sementara itu, wakil wali murid Abdul Rahman mengapresiasi seluruh apa yang telah diberikan oleh guru dan pihak sekolah pada peserta didiknya. Upaya para guru dalam proses belajar mengajar selama pandemi tidak menurunkan kualitas pendidikan.
“Terimakasih setinggi-tingginya atas pembimbingan anak kami. Dimana kita secara pribadi tidak bisa maksimal. Selama tiga tahun ini anak kami menjadi anak yang sholeh dan solehah,” pungkas dia. (*)