SMP Muhammadiyah 5 Surabaya (Spemma) Sabtu (4/7/2020) adakan wisuda siswa kelas IX. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya Wisuda kali ini tidak menghadirkan siswa, hal ini terkait adanya pendemi Covid-19. Namun siswa wajib mengikuti prosesi wisuda secara virtual dari rumahnya masing-masing dengan menggunakan aplikasi Zoom Meeting.
Virtual Graduation Spemma ke-48 disahkan secara live oleh kepala sekolah, Drs. H. Alim, M.Pd.I., dimulai pukul 09.00 WIB. Seluruh wisudawan terlebih dulu melakukan regristrasi secara online dan harus berpakaian atas putih dan bawahan hitam. Termasuk, untuk siswi harus pakai jilbab putih.
Menariknya, Virtual Graduation Spemma menyaksikan “live” pidato pencerahaan dari Prof. Dr. K.H. Muhammad Sirajuddin Syamsudin, M.A. dengan tema “Generasi Hebat dan Bermartabat Sepanjang Hayat”.
Di awal pidatonya, Prof. Din Syamsudin, menyangkal ada manusia bisa hebat dan bermartabat sepanjang hayat. Sebab, setiap manusia memiliki kurva hidup dari tumbuh, puncak dan menurun. “Menjadi hebat sepanjang hayat tidak mungkin, tapi yang mungkin melahirkan generasi-generasi hebat silih berganti,” ungkapnya.
Menjadi insan hebat, menurut Din Syamsudin, bila mengacuh pada asal katanya dari Bahasa Arab artinya sangat luas dan komplek. Kata hebat serapan dari kata Al Haibah yang memiliki 3 arti sekaligus, yakni memiliki kemampuan, memiliki wibawa dan memiliki pengaruh.
“Menjadi generasi hebat harus berprestasi dan berkemajuan. Berilmu pengetahuan, tapi tetap beribadah,” tegas mantan ketua umum Muhammadiyah 2005-2015.
Generasi hebat umat Islam pernah muncul pada abad ke-5 sampai abad ke-15. Selama 10 abad Islam memegang supremasi pengetahuan dengan bermunculan banyak tokoh hebat, seperti; Ibnu Sina di bidang ilmu kedokteran atau Ibnu Khaldun ahli ilmu sosiologi. Dll.
“Saatnya generasi muda muslim harus mampu merebut kembali supremasi kejayaan pengetahuan. Dengan memiliki ilmu dan iman. Sebab dengan ilmu dan iman Allah SWT berjanji akan meningkatkan derajat seseorang,” ajak ketua umum MUI 2014-2015 dan wakil ketua umum MUI 2005-2014.
Din Syamsudin pun mengajak seluruh wisudawan SMP Muhammadiyah 5 Surabaya, total sebanyak 164 anak yang megikuti video zoom meeting, untuk bersama-sama mengepalkan tangan serentak pekikan kalimat Way Not The Best.
Di akhir pidatonya, Din Syamsudin berjanji akan memberikan fasilitas 2 tiket khusus bagi lulusan SMP Muhammdiyah 5 Surabaya tahun 2020 untuk menjadi siswa sekaligus santri di pesantren modern internasional Dea Malela di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
“Saya beri 2 beasiswa untuk lulusan Spemma 2020 untuk masuk di SMA Dea Malela Modern International Islamic Boarding School Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Gratis uang masuk, biaya pendidikan dan uang makan. Untuk belajar bersama santri lain dari manca negara; dari Thailand, Malaysia, Brunei dan Timor Leste,” tawar Din Syamsudin selaku founder pesantren Dea Malela.(*)