GoodNewsEDU.id (SURABAYA) – Setelah dua tahun merasakan Ramadhan dalam suasana pandemi, yang mewajibkan masyarakat jaga jarak saat berinteraksi (social distancing). Seiring meredanya pandemi, di Ramadhan 2022 atau 1443H masyarakat bisa kembali melakukan kebiasaan kumpul-kumpul seperti tradisi buka bersama (bukber).
Bukber Ramadhan hari kedua diadakan para alumni SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya pada Minggu sore (3/4/2022) di masjid sekolah SMAMDA, jalan Pucang Anom No. 91, Kertajaya, Gubeng, Surabaya. Dihadiri kisaran seratus alumni dari beberapa angkatan tahun 1986 hingga 2021.
“Terima kasih atas kehadiran para alumni. Dari rentang tahun 86 hingga 21 Smamda telah meluluskan lebih dari sepuluh ribu alumni. Jika seluruh alumni bisa terkoneksi, berpotensi menjadi kekuatan yang luar biasa dalam memberdayakan keluarga besar SMAMDA,” kata kepala sekolah, Astajab MPd, dalam sambutannya membuka bukber.
Acara bukber Ika Smamda diawali dengan pembacaan Al Qur’an, Sambutan Kepala Sekolah dan Tauziah oleh ustadz Drs Ec Suherman Rosyidi MCom, dosen ekonomi syariah Unair Surabaya sekaligus narasumber tetap kajian ekonomi syariah di radio Suara Muslim FM.

Pada forum itu pembicara mengambil topik pemberdayaan ekonomi secara Islami. Menurut Suherman Rosyidi, puasa bertujuan membentuk pribadi takwa. “Ramadhan ingin jadikan kita pribadi taqwa yang mampu meninggalkan maksiat ekonomi, yakni segala tindakan yang berpotensi membuat harta kita menjadi haram,” katanya.
Harta yang jelas haram, lanjutnya, jika diperoleh dari mencuri, menipu, merampok, pemalsuan, penyuapan dan korupsi. Namun maksiat ekonomi bisa terjadi dalam perkara jual-beli, sewa menyewa dan utang piutang, jika di dalamnya ada unsur bunga dan denda.

“Mungkin kita mampu menghindari hal-hal yang haram. Sayangnya, kita kurang waspada adanya maksiat ekonomi yang banyak berseliweran seperti riba dan denda,” terangnya.
Terkait denda, Suherman Rosyidi mewanti-wanti jangan dimakan atau dipakai untuk kebutuhan keluarga. Menurutnya sebaiknya uang denda diberikan ke fakir miskin. “Uang denda keterlambatan atau denda pembatalan haram dimakan, lebih baik di-shodaqoh-kan,” tegasnya.

Lanjutnya, praktik maksiat ekonomi lainnya yakni apabila kita enggan membayar zakat. Zakat minimal 2,5% bertujuan untuk membersihkan harta kita. “Terkait harta pertanyaan hisapnya ada dua sekaligus, bersihkan harta dengan zakat. Jika semua umat Islam di Indonesia sadar zakat potensi uang yang terkumpul bisa mencapai 219 Trilyun,” pungkasnya.
Tauziah diakhiri menjelang berkumandangnya azan Magrib.
Tibalah acara bukber diawali dengan minum dan makan ta’jil. Berlanjut sholat magrib berjamaah, acara inti bukber IKA SMAMDA dilaksanakan berupa makan bersama antar alumni yang berkumpul dalam kelompok-kelompok kecil.

“Di sela-sela makan berbuka bersama, kami selipkan sesi networking, yakni saling menggenalkan diri antar angkatan. Terkait nama, lulusan, apa profesinya sekarang dan tinggal di mana. Harapannya dengan saling memperkenalkan diri bisa tercipta networking yang bisa berkolaborasi,” ungkap Hafsho selaku ketua IKA SMAMDA periode 2019-2024.
Acara bukber diakhiri dengan sholat isya’ dan tarawih berjama’ah dipimpin oleh Imam Sapari, SHI, MPdI, selaku Majelis Tabliq PDM kota Surabaya sekaligus ketua Forum Silaturahmi Kepala sekolah Muhammadiyah (Foskam) SMP-MTs sekota Surabaya.(*)