GoodNewsEDU.id (SURABAYA) – SD Muhammadiyah 3 Surabaya (Mudiga) berada di wilayah Tambaksari Surabaya terkategori kawasan Muhammadiyah yang cukup tua. Sekolah ini telah beroperasi sejak tahun 1963. Artinya, di usianya ke-59 tahun bagaimana agar SD Mudiga tetap eksis dan terus berkembang mengikuti jaman?
Jawabnya, yakni dengan membangun gedung baru menandai milad SD Mudiga ke-60 tahun.
Selasa pagi (22/3/2022) di kompleks sekolah di jalan Tambak Segaran No. 25 Rangkah, Tambaksari, Surabaya, berlangsung acara Ceremony Groundbreaking atau upacara peletakan batu bata pertama dimulainya proses pembangunan gedung baru SD Mudiga setinggi 5 lantai.
Upacara peletakan batu bata pertama dibuka dengan pembacaan Al Qur’an surat Al Muzamil ayat 1-20 secara hafalan oleh Abu Nawaz dari kelas 5C, salah satu siswa tahfidz SD Mudiga yang telah hafal Juz 30, 29 dan 28. Berlanjut sambutan kepala SD Mudiga, M. Ali Imron SAg, yang menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh tamu undangan yang hadir sebagai bentuk dukungan atas dimulainya pembangunan gedung baru.
“Kehadiran Bapak/Ibu adalah support dan hiro bagi pembangunan gedung baru ini. Kami bangun gedung baru bukan untuk sok-sok’an, tapi ini kebutuhan karena kami kekurangan banyak ruang. Seiring meningkatnya jumlah murid menyebabkan sekolah kami tiap tahun kurang ruang,” ungkap Ali Imron.

Total siswa SD Mudiga saat ini sebanyak 463 anak. Menurut Ali Imron, bertambahnya rombel membuat dialihfungsikan beberapa ruang untuk kegiatan pembelajaran. Dampaknya, ada enam fungsi ruang dijadikan satu. Yakni, ruang guru, ruang TU, ruang keuangan, ruang tamu, ruang kepala sekolah dan ruang UKS dikumpulkan dalam satu ruangan berukuran 8 x 10 meter.
“Saat menerima tamu, saya terkadang malu karena ruang di sini multifungsi, ya ruang tamu, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang TU, ruang keuangan hingga ada ruang UKS. Bertahun-tahun sekolah kami kekurangan ruang,” keluh Ali Imron yang akhirnya nekat ingin bangun gedung baru.

Bagi Ali Imron, SD Mudiga berani memulai membangun gedung baru tahun ini hanya bermodal bismillah, lillahhita’alah dan bonek (bondo nekat). Dalam sambutannya, Ali Imron memohon dukungan sekaligus sumbangan dari semua pihak, baik moril dan materiil demi terwujudnya pembangunan gedung baru seluas 184 meter persegi dengan ukuran 23 x 8 meter bersusun lima lantai.
Lanjut PAGE 2