GoodNewsSurabaya.ID – Surabaya sebagai kota terbesar kedua Indonesia terus berbenah menjadi metropolis, yang ditandai bermunculan apartemen, mall, hotel dan gedung-gedung pencakar langit. Termasuk gedung-gedung sekolah dan kampus yang tinggi menjulang hingga belasan lantai banyak berdiri di pinggir jalan-jalan besar di kota Surabaya.
Namun siapa sangka, di tengah arus metropolis Surabaya ternyata masih ada gedung-gedung sekolah sederhana di tengah perkampungan, seperti di kampung Menur gang 2 Surabaya terdapat gedung sekolah milik Yayasan Wachid Hasjim Menur.
“Inilah bentuk gedung sekolah kampung asli Surabaya yang masih tersisa,” sapa Suko Mei Indrajati, S.Pd, kepala sekolah SMP Wachid Hasyim 5, seraya mengajak tim GoodNewsSurabaya.ID menyusuri lantai 2 gedung.
Di gedung tersebut ada 3 jenjang pendidikan, SD di lantai 1, SMP di lantai 2 dan TK di samping gedung.
“Di area hampir 1.000 m2 ini menampung aktivitas belajar 100 siswa TK, 250 siswa SD dan 70 siswa SMP,” terang Mei.
Konon, sekolah Wachid Hasjim Menur Surabaya pernah jadi sekolah besar memiliki total murid hampir 1.000 siswa dari TK, SD, SMP, SMA, SMEA dan memiliki 2 lokasi gedung sekolah.
“Dekade 80-an sekolah ini memiliki 2 gedung di Menur gang II nomor 68 dan 95. Seiring hilangnya SMA-SMEA, gedung di nomor 95 kini beralih fungsi menjadi hunian kos-kosan,” kenang Mei.
Sekolah yang berdiri tahun 1979 menjadi saksi bisu perubahan pola masyarakat kota Surabaya dalam mencari tempat pendidikan, yang kini lebih memilih sekolah dengan gedung mega dan berlokasi strategis di pingir jalan besar.
“Padahal sekolah di tengah kampung sangat aman, tidak bising kendaraan dan siswa lebih mudah membaur menyatu dengan masyarakat,” tegas Mei yang telah 25 tahun mengajar di SMP Wachid Hasyim 5 Surabaya.
Lanjut Mei, kondisi sekolahnya sangat baik untuk pembentukan karakter siswa yang ditunjang pembiasaan ibadah seperti; sholat berjamaah, hafalan ngaji dan asmaul khusnah. Serta pengembangan minat bakat siswa melalui ekstra kurikuler; pramuka, pencak silat, renang, futsal, samroh dan banjari yang mampu melahirkan banyak prestasi.

Buktinya, tiap tahunnya hampir 50% lulusan SMP Wachid Hasjim 5 Surabaya diterima SMA-SMK negeri melalui jalur prestasi. “Ada siswa kami diterima masuk di SMA-SMK negeri karena juara lomba yudo tingkat nasional. Ada yang juara lomba samroh tingkat propensi dan prestasi non akademik lainnya,” pungkasnya.
42 tahun sudah Yayasan Pendidikan Wachid Hasjim Menur Surabaya mampu menjaga amanah para pendiri sekolah (Alm. H. Khajad Taslim, Alm. H. Syukur dan Alm. H. Fauzi) yang ingin memfasilitasi warga kurang mampu agar bisa mendapatkan pendidikan yang layak demi tetap tegaknya Aswaja Tafakul Fiddin.(*)