GoodNewsSurabaya.ID – Pandemi Covid-19 telah berlangsung setahun lebih dan memukul berbagai sendi kehidupan masyarakat. Demi membantu pemberdayaan ekonomi, SDN Rangkah 1 Surabaya izinkan warga sekolah kelola hasil kebun sekolah.
“Pendemi haruskan siswa belajar di rumah sehingga kami tiap hari bertemu tanaman dan pohon sekolah. Eh… kebun sekolah kami berpotensi ekonomis jika dikelola dengan baik,” celetuk SUHARTI, S.Pd kepala SDN Rangkah 1 Surabaya.
Karenanya dia izinkan warga sekolah, baik tenaga pendidik, siswa didik dan wali murid, yang berminat mengolah hasil kebun sekolah atau memproduksi sesuatu yang bahan bakunya tersedia di sekolahnya.
“Ada guru kami yang berminat memproduksi mie hijau berbahan sawi atau pakcoy hasil kebun hidroponik sekolah. Saya pribadi sangat mendukungnya, jika usaha itu bisa dijalankan semoga tidak mengganggu tugas utama sebagai pendidik,” tegas ibu calon magister bahasa Jawa ini.

Selain guru, ada siswa dan wali muridnya yang menawarkan diri siap memproduksi sabun berbahan minyak bekas, juga ada warga sekolah kami yang siap menjual pupuk kompos dalam kemasan. “Saat UKK ada kelompok siswa dibantu orang tuanya berhasil membuat sabun menarik berbahan minjel (minyak jelanta) yang banyak tersedia di sekolah. Ada pula yang buat pupuk takakura kemasan diambil dari komposter sekolah,” kata Suharti.
Saat ditanya apa kelebihan dari produk tersebut? Suharti berani menjamin kualitas sabun minjel produksi warga sekolahnya sangat ampuh bersihkan noda yang sulit dibersihkan sabun diterjen biasa. “Sabun minjel kualitasnya sama dengan sabun pelok, sabun kuno yang makin langka, sabun ini mampu membersihkan noda yang sudah kerak dan sulit hilang,” tegas Suharti.